aku dan karya ku

aku dan karya ku
omod

Sabtu, 04 September 2010

SUNDA
sunda berasal dari kata Su = Bagus/ Baik, segala sesuatu yang mengandung unsur kebaikan, orang Sunda diyakini memiliki etos/ watak/ karakter Kasundaan sebagai jalan menuju keutamaan hidup. Watak / karakter Sunda yang dimaksud adalah cageur (sehat), bageur (baik), bener (benar), singer (mawas diri), dan pinter (pandai/ cerdas) yang sudah dijalankan sejak jaman Salaka Nagara sampai ke Pakuan Pajajaran, telah membawa kemakmuran dan kesejahteraan lebih dari 1000 tahun.

Sunda merupakan kebudayaan masyarakat yang tinggal di wilayah barat pulau Jawa namun dengan berjalannya waktu telah tersebar ke berbagai penjuru dunia. Sebagai suatu suku, bangsa Sunda merupakan cikal bakal berdirinya peradaban di Nusantara, di mulai dengan berdirinya kerajaan tertua di Indonesia, yakni Kerajaan Salakanagara dan Tarumanegara. Sejak dari awal hingga kini, budaya Sunda terbentuk sebagai satu budaya luhur di Indonesia. Namun, modernisasi dan masuknya budaya barat lambat laun mengikis keluhuran budaya Sunda, yang membentuk etos dan watak manusia Sunda.

Makna kata Sunda sangat luhur, yakni cahaya, cemerlang, putih, atau bersih. Makna kata Sunda itu tidak hanya ditampilkan dalam penampilan, tapi juga didalami dalam hati. Karena itu, orang Sunda yang 'nyunda' perlu memiliki hati yang luhur pula. Itulah yang perlu dipahami bila mencintai, sekaligus bangga terhadap budaya Sunda yang dimilikinya.

Setiap bangsa memiliki etos, kultur, dan budaya yang berbeda. Namun tidaklah heran jika ada bangsa yang berhasrat menanamkan etos budayanya kepada bangsa lain. Karena beranggapan, bahwa etos dan kultur budaya memiliki kelebihan. Kecenderungan ini terlihat pada etos dan kultur budaya bangsa kita, karena dalam beberapa dekade telah terimbas oleh budaya bangsa lain. Arus modernisasi menggempur budaya nasional yang menjadi jati diri bangsa. Budaya nasional kini terlihat sangat kuno, bahkan ada generasi muda yang malu mempelajarinya. Kemampuan menguasai kesenian tradisional dianggap tak bermanfaat. Rasa bangsa kian terkikis, karena budaya bangsa lain lebih terlihat menyilaukan. Kondisi memprihatinkan ini juga terjadi pada budaya Sunda, sehingga orang Sunda kehilangan jati dirinya.

Untuk menghadapi keterpurukan kebudayaan Sunda, ada baiknya kita melangkah ke belakang dulu. Mempelajari, dan mengumpulkan pasir mutiara yang berserakan selama ini. Banyak petuah bijak dan khazanah ucapan nenek moyang jadi berkarat, akibat tidak pernah tersentuh pemiliknya. Hal ini disebabkan keengganan untuk mempelajari dengan seksama, bahkan mereka beranggapan ketinggalan zaman. Bila dipelajari, sebenarnya pancaran etika moral Sunda memiliki khazanah hikmah yang luar biasa. Hal itu terproyeksikan lewat tradisinya. Karena itu, marilah kita kenali kembali, dan menguak beberapa butir peninggalan nenek moyang Sunda yang hampir.

Ada beberapa etos atau watak dalam budaya Sunda tentang satu jalan menuju keutamaan hidup. Selain itu, etos dan watak Sunda juga dapat menjadi bekal keselamatan dalam mengarungi kehidupan di dunia ini. Etos dan watak Sunda itu ada lima, yakni cageur, bageur, bener, singer, dan pinter yang sudah lahir sekitar jaman Salakanagara dan Tarumanagara. Ada bentuk lain ucapan sesepuh Sunda yang lahir pada abad tersebut. Lima kata itu diyakini mampu menghadapi keterpurukan akibat penjajahan pada zaman itu. Coba kita resapi pelita kehidupan lewat lima kata itu. Semua ini sebagai dasar utama urang Sunda yang hidupnya harus 'nyunda', termasuk para pemimpin bangsa.

Cara meresapinya dengan memahami artinya. Cageur, yakni harus sehat jasmani dan rohani, sehat berpikir, sehat berpendapat, sehat lahir dan batin, sehat moral, sehat berbuat dan bertindak, sehat berprasangka atau menjauhkan sifat suudzonisme. Bageur yaitu baik hati, sayang kepada sesama, banyak memberi pendapat dan kaidah moril terpuji ataupun materi, tidak pelit, tidak emosional, baik hati, penolong dan ikhlas menjalankan serta mengamalkan, bukan hanya dibaca atau diucapkan saja. Bener yaitu tidak bohong, tidak asal-asalan dalam mengerjakan tugas pekerjaan, amanah, lurus menjalankan agama, benar dalam memimpin, berdagang, tidak memalsu atau mengurangi timbangan, dan tidak merusak alam. Singer, yaitu penuh mawas diri bukan was-was, mengerti pada setiap tugas, mendahulukan orang lain sebelum pribadi, pandai menghargai pendapat yang lain, penuh kasih sayang, tidak cepat marah jika dikritik tetapi diresapi makna esensinya. Pinter, yaitu pandai ilmu dunia dan akhirat, mengerti ilmu agama sampai ke dasarnya, luas jangkauan ilmu dunia dan akhirat walau berbeda keyakinan, pandai menyesuaikan diri dengan sesama, pandai mengemukakan dan membereskan masalah pelik dengan bijaksana, dan tidak merasa pintar sendiri sambil menyudutkan orang lain.

Sumber: Bapak Eman Sulaeman, Yayasan Hanjuang Bodas, Bogor.

Rabu, 04 Agustus 2010

FIKSI MINI (Bersastra di Twitter)

Kemjauan teknologi sangat mempengaruhi perkembangan banyak hal diberbagai bidang, begitu juga dengan sastra. Sastra sangat dipengaruhi oleh perkembangan kemajuan teknologi, bisa kita ambil contoh jaman dahulu penulisan karya sastra hanya biasa di lakukan di atas kertas, sekarang tidak lagi, karya sastra biasa di tulis di media elektronik atau komputer, dan tidak sampai disitu teknologi perkomputeran terus berkembang dengan adanya media internet dan para pecinta sastra dapat menyebarluaskan karya sastranya lewat media internet, namun perkembangan media internet juga tidak terhenti sampai disitu, pasti untuk peminat internet mengenal situs pertemanan yang di sebut dengan Friendster, dalam situs pertemanan itu pengguna internet dapat menulis apa saja tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain, situs pertemanan berlanjut dengan munculnya Face Book yang begitu penomemal di awal 2007, Face Book atau FB yang di temukan seorang mahasiswa Oxsford banyak sekali menyedot perhatian pecinta internet, situs pertemanan ini lebih menarik dari situs pertemanan sebelumnya, pasalnya dalam FB lebih banyak hal yang bisa dilakukan, FB yang pada dasarnya adalah media tulis menulis antara penggunanya sangat digemari juga oleh para sastrawan, sastrawan bisa menyebarkan karya sastranya lewat situs ini, bukan hanya sastrawan yang kerajinan menulis tapi semua pengguna FB menjadi sering menulis apa yang dirasakannya hari ini atau mengirim pesan kepada sesama pengguna. Face Book tentunya memberi angin segar untuk dunia tulis menulis, walaupun FB telah menggantikan tradisi penulisan di buku harian atau Diari.
Perkembangan situs pertemanan yang tidak pernah terhenti memunculkan kembali produk barunya seperti yang paling baru yaitu Twitter , situs ini sebenarnaya lebih simpel dari FB, di situs ini penggunanya hanya bisa menuliskan sesuatu diantara dinding penggunanya, tidak seperti FB yang bisa langsung mengobrol dengan sesama penggunanya, tapi ada yang lebih menarik di Twitter dalam perkembangan dunia sastra. Agus Noor seorang sastrawan yang disebut-sebut sastrawan angkatan 2000an, bersama teman-temannya Eka Kurian dan Klara Ng, mencetuskan suatu terobosan baru dalam dunia sastra di Twitter yaitu Fiksi mini, istialh Fiksi mini dicetuskan Agus Noor untuk menamai cerita singkat yang berusaha menceritakan sebanyak mungkin kisah dengan seminim mungkin kata. “setiap pengirim cerita harus menemukan konsep dramatik dalam keterbatasan itu, ini tantangan yang menarik,” kata Agus.
Di Perancis, Fiksi mini dikenal dengan nama nouvelles. Orang Jepang menyebut kisah-kisah mungil itu dengan nama “cerita setelapak tangan”, karena cerita itu akan cukup bila dituliskan di telepak tangan kita. Ada juga yang menyebutnya sebagai “cerita kartu pos” (postcard fiction), karena cerita itu juga cukup bila ditulis dalam kartu pos. Di Amerika, ia juga sering disebut fiksi kilat (flash fiction), dan ada yang menyebutnya sebagai sudden fiction atau micro fiction. Bahkan, seperti diperkenalkan Sean Borgstrom, kita bisa menyebutnya sebagai nanofiction. Ada yang mencoba memberi batasan fiksi mini itu melalui jumlah katanya. Misalkan, sebuah karya bisa disebut Fiksi mini bila ia terbentuk dari tak lebih 50 kata. Ada yang lebih longgar lagi, sampai sekitar 100 kata. Dalam batasan seperti ini, maka kita akan menemukan bahwa banyak penulis dunia seperti Kawabata, Kafka, Chekov, O Henry, sampai Ray Bradbury, Italio Calvino dan yang paling mutakhir Julio Cortazar, menghasilkan Fiksi mini yang dahsyat. Kedahsyatan itu terasa, betapa dalam kisah yang ditulis dengan “beberapa kalimat saja”, kita dibawa pada petualangan imajinatif yang luar biasa. Dan inilah, memang, yang membuat Fiksi mini, terasa punya hulu ledak. Ia seperti bom kecil, yang di tanamkan ke kepala kita, dan ledakannya membuat otak kita berguncang. Ada gema panjang, yang bahkan terus menggoda dan tak mudah hilang, setelah kita membacanya dalam sekejap, Agus menyebutnya Fiksi mini (bukan prosa mini), karena fiksi mini memang bisa juga berbentuk puisi. Tetapi, tentu saja, bila menyangkut urusan kategorisasi, Fiksi mini tetap harus memiliki elemen narataif atau penceritaan, untuk membedakannnya dengan “puisi pendek” (misalnya). Karena kita tahu, ada bentuk-bentuk puisi yang sangat pendek, seperti haiku, tetapi barangkali tetap lebih nyaman bila disebut sebagai puisi pendek, bukan Fiksi mini. Maka, dalam Fiksi mini itu, elemen dasar penceritaan atau naratif (yang karenanya menjadi lebih dekat pada prosa) bisa ditemukan. Kita mengenal element penceritaan seperti penokohan (protagonis dan antagonis), konflik, obstacles atau juga complication dan resolution. Barangkali, pada Fiksi mini, justru resolution itu yang dihindari, karena dalam Fiksi mini, akhir (ending) menjadi semcam gema, yang terus dibiarkan tumbuh dalam imajinasi pembaca. Karakter menjadi kelebatan tokoh yang seperti kita kenal, tetapi tak mudah dipastikan, dan karenanya bergerak cepat. Itulah yang justru membuat kita penasaran.
Agus mengkutipkan satu contoh. Berikut ini adalah karya Joko Pinurbo, yang resminya oleh penulisnya sendiri, disebut puisi. Tapi, menurut saya, ia bisa disebut Fiksi mini:
Penjahat Berdasi
Ia mati dicekik dasinya sendiri.
Dalam karya itu, kita menemukan bayangan tokoh, yakni “si penjahat berdasi”. Di sana suatu konflik yang membuat si tokoh itu akhirnya mati secara mengerikan: dicekik oleh dasinya sendiri. Perhatikan kata “dicekik” dan bukan “tercekik”, misalnya. Dalam kata “dicekik” itulah, kita menemukan unsur plot arau alur: bagaimana suatu hari dasi itu berubah seperti tangan hitam dan kasar yang jengkel dan kemudian mencekik leher di tokoh itu”. Memilih kata yang tepat, efektif dan kuat secara imajinatif, menjadi kunci lain bagi proses penulisan Fiks mini.
Fiksi mini diminati oleh banyak kalangan mungkin karna ruang itu telah membuka kemungkinan ekspresi seni sastra alternatif yang mengasikan. Menjelang dua bulan ini pengikut @fiksimini mencapai sekitar 4500 orang, tak hanya kalangan sastrawan peminatnya meluas di masyarakat, seperti wartawan, sutradara, mahasiswa, dari remaja sampai berusia tua. Pengelola Fiksimini kemudian membuat blog tersendiri, http://fiksimini.com, untuk mem-backup data yang masuk, hingga kini data yang terekam mencapai 2000 cerita cerita itu bakal dikumpulkan dan diterbitkan dalam sebuah buku.
Salah satu contoh Fiksi mini milik Agus Noor
Sebutir Debu
Tepat, ketika sebutir debu itu jatuh menyentuh tanah, semesta ini pun meledak.
Contoh lain dari #RT @yanuunay: ia tulis cerita seru kpd sepupunya soal ssungai tempat ia biasa berenang. Ceritanya belum terkirim, sorenya ia tenggelam.
Contoh lain dari #RT @dedirahyudi: Dia kirim mimpi buruk di pagi hari. Malamnya mimpi itu kembali lagi. Prangkonya kurang!
Fiksi mini di Twitter menunjukan bahwa sastra bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi saat ini, sastra menjadi lebih demokratis untuk siapa saja yang ingin meminatinya, sastra menjadi tetap relevan dengan kehidupan nyata dan dengan perubahan jaman sekarang. (Ad)

*sebagian tulisan dikutip dari koran Kompas edisi Minggu 11 April 2010 dan dari catatan Agus Noor
Apa Perbedaan Drama dan Teater ?

Bila mendengar kata Drama berarti kita membayangkan sebuah pertunjukan seni peran, begitu juga saat mendengar kata Teater pasti terlintas dari pikiran kita sebuah pertunjukan seni peran lalu apa perbedaan dari dua kata yang berasal dari bahasa Yunani ini?
Drama adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa yunani yaitu draomai (kata kerja : dran)kata dran yang berarti berlaku(“to do”)atau bertindak (“to act”) disamping itu drama selalu dikaitkan dengan istilah play (permainan), naskah, lakon, cerita, tonil, sandiwara, hingga teater(dramaturgi 1 :Autar Abdilah). Taeter berasal dari bahasa Yunani : theatron,berarti panggung pertunjukan, sehingga sekarang ini kata teater sering digunakan untuk menunjukan sebuah gedung pertunjukan atau gedung film.
Sebernarnya secara etimologis , sudah terlihat perbedaan antara drama dan teater, tapi pada perjalanan selanjutnya teater lebih merujuk pada pertunjukan seni drama atau kelompok drama, hingga tidak terlihat perbedaan antara teater dan drama. Bila dilihat dari arti luas drama menurut”Oxpord Dictionery” drama merupakan suatu susunan prosa atau syair. Ia digubah sedemikian rupa untuk tujuan pementasan. Sedangkan cerita dalam pementasan itu berhubungan dengan adanya dialog dan tindakan yang disertai dengan gerak dan isyarat, kostum, dan pemandangan yang menyerupai kehidupan nyata, sebuah lakon. Sedangkan bila dilihat dari sejarah teater bermula dari ritual upacara pemujaan roh nenek moyang atau kepercayaan yang menanpilkan gerak tari dan gerak-gerak teatrikal.
Perbedaan teater dan drama sebenarnya semakin jelas bahwa drama yang merupakan sebuah karya sastra memerlukan teks atau naskah untuk pertunjukanya, tetapi teater tidak harus menggunakan naskah untuk pertunjukannya, setiap naskah yang dipersiapkan untuk sebuah pementasan seni peran itu bisa disebut naskah drama sedangkan pada pertunjukannya itu bisa disebut pementasan teater, itu juga sebabnya dalam pendidikan di sekolah, teater masuk dalan mata pelajaran seni budaya dan drama sudah jelas masuk pada mata pelajaran bahasa dan sastra indonesia.
Teater atau drama di Indonesia memiliki istilah tersendiri yaitu sandiwara, sandiwara terdiri dari dua kata yaitu sandi yang berarti rahasia dan wara atau warah yang berarti pengajaran jadi sandiwara bisa diartikan pengajaran yang dirahasiakan karena dalam pertunjukan teater selalu memberikan pengajaran yang tersembunyi. Namun kata drama dan teaterlah yang lebih familiar di Indonesia untuk menggambarkan sebuah pertunjukan seni peran, mungkin karena masyarakat indonesia yang lebih menyukai hal-hal yang berasal dari dari luar negeri atau kata-kata ini yang sudah sangat melekat di telinga masyarakat yang sulit untuk diubah, sehingga jika mendengar kata sandiwara masyrakat selalu berasumsi bahwa itu adalah sebuah pertunjukan teater rakyat atau sesuatu yang berbau tradisional padahal pada dasarnya kata sandiwara memiliki arti yang sama dengan teater ataupun drama.(Ad)

Jumat, 04 Juni 2010

Bogor Pesta Seni

Kata siapa kesenian daerah hampir punah? Hal itu tidak terjadi di kota hujan pada bulan-bulan ini. Antara bulan Mei - Juni Bogor sedang benar-benar pesta seni, terutama seni daerah atau seni sunda, hal ini terjadi karena Bogor sedang merayakan hari jadinya yang ke... tepatnya pada tanggal..., perayaan hari jadi Bogor (HJB) memang selalu diisi dengan berbagai acara kesenian dan acara-acara sosial, ini adalah bentuk pengabdian pemerintah Bogor terhadap masyarakatnya.
Jika berjalan di jalanan kota Bogor yang padat dengan angkot dan pekat dengan asap kenalpot, kita bisa melihat banyak baliho-baliho yang bertuliskan tentang rangkaian acara hari jadi Bogor, ada acara jalan sehat, khinatan masal, pentas seni dan yang lainya, yang paling menarik perhatian adalah acara pentas seni yang begitu banyak, hampir setiap akhir pekan di bulan Mei sampai awal Juni pementasan kesenian diselenggarakan, pementasan kesenian yang didominasi oleh pertunjukan seni tari ini dilaksanakan diantaranya di Taman Ade Irma Suryani (taman topi), Botani Squere, BTM, Plaza Balai kota, dan Gedung Kemuning Gading.
Bogor adalah daerah yang memiliki akar budaya yang kuat, hal ini juga diakui oleh daerah lain, sebagai bukti Bogor dipercaya menjadi tuan rumah kegiatan-kegiatan seni budaya, setelah bulan April kemarin dipercaya sebagai tuan rumah “Kejuaran Daerah Silat Gubenur Jawa Barat Cup II”, pada tanggal 22 Mei kota Bogor menjadi tuan rumah “festival seni tari kreasi baru se-Jawa Barat”, dan satu lagi acara seni budaya yang akan diselenggarakan di kota Bogor adalah acara “temu teater mahasiswa nusantara 8 (temu teman)” yang waktu pelaksanaannya masih dalam bahasan, acara yang bertarap nasional ini pertama direncanakan berlangsung pada bulan juli, namun karena ada sedikit kendala maka acara diundur, wajar saja dalam persiapan acara tersebut terdapat kendala, acara temu teman adalah acara besar yang melibatkan semua komunitas teater di Indonesia, tentunya harus dipersiapkan secara matang dan terkonsep dengan baik.
Acara-acara kesenian daerah yang disuguhkan pada hari jadi Bogor ke... memang di dominasi oleh kesenian daerah, namun seni pertunjukan lainnya pun bukan berarti tidak ada, pada hari Minnggu tanggal 24 Mei, di Plaza Balai Kota diselenggarakan acara 1000 orang bemain Drumband, disusul pada tanggal 30 Mei di Gor Pajajaran dilaksanakan perlombaan Drumband se-Jabodetabek, acara seni pertunjukan lain adalah acara pementasan wayang golek dengan dalang Asep Sunandar Sunarya yang sudah tidak asing lagi di telinga warga Bogor, karena hampir setiap perayaan HJB selalu di selenggarakan pertunjukan wayang golek dan masih banyak lagi rangkaian acara yang dipersiapkan oleh panitia HJB untuk memanjakan warga Bogor.
Kesenian adalah sesuatu yang indah lebih indah lagi bla bisa disaksikan atau diapresiasi, kesenian daerah tidak akan pernah mati bila masih ada yang melestarikan dan mengembangkannya, ini lah yang dilakuKan Bogor dalam merayakan hari jadinya, berusaha terus melestarikan dan mengembangkann kesenian asli daerah yaitu kesenian sunda. Wilujeung milang kala Bogor mugia rahayu tur bagja salawasna (Ad)

Kamis, 06 Mei 2010

seni pencak silat, gubernur cup II di bogor

SENI PENCAK SILAT
Ada sebuah kegiatan yang menarik yang berlangsung di GOR Pajajaran Kota Bogor, teryata di tempat yang merupakan pusat pengembangan olahraga Kota Bogor itu sedang berlangsung Kejuaran Daerah Silat Gubenur Jawa Barat Cup II, yang dilaksanakan pada 19-23 April 2010, acara yang dibuka pada hari Senin 19 April 2010 ini di ramaikan oleh beberapa pertunjukan kesenian diantaranya : rampak kendang, atraksi pesilat-pesilat cilik, atraksi pesilat luar negeri dan lain-lain. Bogor yang menjadi tuan rumah terlihat mempersiapkan acara ini dengan matang dengan dukungan dari salah satu koran lokal Kota Bogor yang tampak benar-benar menguasai kedudukan sponsor diacara ini, bila berbicara tentang silat rasanya di telinga masyarakat Bogor tidak terasa begitu asing, wajar saja di Bogor ada salah satu wilayah yang mahsyur dengan seni pencak silatnya yaitu daerah Cimande, tapi berdasarkan penelusuran penulis ternyata pencak silat Cimande adalah bagian dari perkembangan silat di Jawa Barat yang bermula dari daerah Cianjur, berdasarkan alirannya, beladiri pencak silat yang ada di Jawa Barat dibagi berdasarkan beberapa aliran, diantaranya Cimande, Cikalong, Syahbandar dan beberapa aliran lainnya lagi. Pencak silat Cimande untuk pertamakalinya disebarkan oleh Sakir penduduk Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur. Sakir adalah salah seorang tokoh pencak silat, serta ilmu kebatinan Sakir dikenal berilmu tinggi karenanya Sakir sangat disegani masyarakat, penduduk setempat menganggap Sakir sebagai orang tua mereka sendiri. Sakir dibawa pindah oleh R. Aria Natanagara ke Bogor. Oleh Bupati Bogor Sakir diangkat menjadi pengawal Bupati. Selama Sakir mengabdi pada Bupati Bogor, beliau bertempat tinggal di Cimande (Kabupaten Cianjur). Karena itulah Pencak Silat yang diajarkan dan disebarkan oleh Sakir disebut Pencak Cimande. Mungkin itulah awal mula disebutnya pencak silat Cimandean, seperti di daerah Cimande Kabupaten Bogor yang terkenal dengan pencak silatnya mungkin nama Cimande ini diambil dari nama aliran silat yang dibawa oleh Sakir, tapi semua ini belum bisa menjadi bukti yang pasti karena penulis juga kekurangan reverensi tentang semua itu. Tapi terlepas dari semua itu memang Bogor memiliki akar tradisi yang kuat khusunya pencak silat, sebagai bukti Kabupaten Bogor menyabet lebih dari delapan medali putri dan putri dari berbagai kelas yang diperlombakan, yang menjadi ironi adalah kontingen Kota Bogor hanya bisa menyabet sekitar empat medali, padahal Kota Bogor bertindak sebagai tuan rumah.
Kegiatan yang dipersiapkan untuk Porda (Pekan olah raga daerah) Jabar XI 2010 di Bandung Juli nanti ini memang berlangsung begitu meriah namun ada saja kekurangan dari semua itu, di acara pembukaan dan penutupan tidak terlihat pejabat tinggi daerah yang seharusnya membuka atau menutup acara tersebut seperti Walikota Bogor dan Gubernur Jawa Barat yang tidak terlihat batang hidungnya, apakah ini bentuk dari tidak kepedulian mereka atau ada kegiatan lain di luar acara tersebut yang lebih penting. Tapi di luar itu semua sebauah penghargaan tetap harus diberikan kepada Kota hujan ini, karena masih mau memberikan ruang bagi para pendekar-pendekar silat Jawa Barat untuk terus berkarya, kegiatan ini pun dapat menjadi pendorong bagi terus berkembangnya peningkatan prestasi silat Indonesia yang bebrapa tahun ini sedang terpuruk, karena pesilat-pesilat Indonesia sekarang tidak bisa berbicara banyak di dunia internasional, pesilat Indonesia masih terkalahkan oleh pesilat negara tetangga seperti Thailand atau Vietnam padahal pelatih-pelatih negara tersebut berasal dari indonesia.
Pencak silat atau silat (berkelahi dengan menggunakan teknik pertahanan diri) ialah seni bela diri Asia yang berakar dari budaya Melayu. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura tapi bisa pula ditemukan dalam berbagai variasi di berbagai negara sesuai dengan penyebaran suku Melayu, seperti di Filipina Selatan dan Thailand Selatan. Berkat peranan para pelatih asal Indonesia, saat ini Vietnam juga telah memiliki pesilat-pesilat yang tangguh.(Ad)

Senin, 12 April 2010

puisi mimpi tidur

Achmad dayari.7 februari 2008




Tidurlah dengan mimpi
Dan bermimpilah dalam tidur
Tapi jangan biarkan mimpi mu tertidur

puisi manusia tidur

Achmad Dayari, 23 Maret 2009



Manusia Tidur



Hai para manusia tidur
Selamat pagi
Masih juga belum di bangunkan matahari?
Hari ini indah
Jika kau tak bangun pagi
Kau akan tertinggal sore
Saat malam kau baru akan terjaga
Dan gelap telah tiba

Minggu, 04 April 2010

puisi-puisi

Achmad Dayari, 23 Maret 2009



Manusia Tidur



Hai para manusia tidur
Selamat pagi
Masih juga belum di bangunkan matahari?
Hari ini indah
Jika kau tak bangun pagi
Kau akan tertinggal sore
Saat malam kau baru akan terjaga
Dan gelap telah tiba

festival film pelajar Bogor

Pelajar Juga Bisa Bikin Film

“Sekarang bukan saatnya lagi orang-orang kaya yang bikin film tapi sekarang saatnya orang-orang kreatif yang bikin film” kalimat tersebut terlontar jelas dari mulut Dedi Mizwar pada acara Festival Film Pendek Pelajar Bogor di gedung Kemuning Gading Balaikota Bogor, Sabtu, 27 Maret 2010 acara ini terselenggara atas kerjasama KFB (komunitas film Bogor) dengan Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta (FFTV IKJ). Acara yang sebenarnya dimulai pada tanggal 25 Maret yang diawali dengan acara diskusi film pendek oleh salah seorang dosen IKJ yaitu bapa Gatot, dan dilanjukan pada tanggal 27 Maret dengan acara diskusi film bersama pemeran Nagabonar yaitu Dedi Mizwar serta pemutaran film-film karya peserta yang pengumumam pemenangnya direncanakan diumumkan bersamaan dengan perayaan hari jadi kota Bogor yang ke 528. Acara yang diikuti oleh 12 peserta dari kota Bogor dan sekitarnya ini setidaknya sedikit memberi angin segar dunia perfilman Bogor. Khusunya para pecinta film pendek atau film independen. Seperti yang kita ketahui film-film yang selalu beredar di bioskop-bioskop kota Bogor , khusunya film Indonesia masih dikuasai oleh film-film bercerita tentang hantu-hantu yang berbau porno. Film-film Indonesia seperti ditinggalkan karya-karya terbaiknya, setelah berakhirya masa film-film seperti Laskar pelangi , Identitas atau Sang pemimpi, film indonesia terus dirasuki film-film hantu yang selalu menebar adegan porno. Ini adalah kegagalan besar dalam dunia film Indonesia, bayangkan saja bila film-film seperti Suster keramas, Dendam pocong mupeng dan yang lainnya, ditonton oleh adik-adik kita yang masih SD atau SMP maka akan rusaklah moral mereka, pemikiran mereka akan selalu dibayangi oleh adegan-adegan porno dalm film tersebut, maka jangan heran bila ada kasus pemerkosaan oleh anak-anak SD atau SMP, atau ada kasus seks bebas dibawah umur dan sebagainya. Hal ini merupakan titik tolak bagi para pembuat film untuk menghasilkan film yang berkualitas dan layak tonton. Memang karya seni dilahirkan untuk memberikan pengajaran kepada para penikmatnya namun bukan pengajaran yang salah tentunya. Munkin semangat dari memberikan pengajaran yang baik khusunya pada para pelajarlah yang mendasari KFB menyelanggarakan acara ini, suatu penghargaan yang tingi yang harusnya di berikan pemerintah kepada KFB khususnya dan kepada seniman umumnya yang terus berusaha membangkitkan dunia kesenian kota Bogor, bukan hanya memberikan penghargaan dengan mendatangi acara tersebut namun memberikan bantuan-bantuan lain seperti bantuan dana atau pembangunan tempat yang lebih nyaman untuk penyelanggaraan acara pemutaran film atau kesenian lain, setidaknya itu semua akan memberikan semangat berkarya kepada para seniman, seperti gedung bioskop yang ada di jalan Tajur Kota Bogor, dari pada terus meberikan tontonan yang merusak moral, lebih baik dibongkar dan digunakan untuk acara kesenian.(Ad)

Minggu, 28 Maret 2010

musik ritual nyayian bumi di Bogor

MUSIK RITUAL NYAYIAN BUMI

Itulah judul yang di usung oleh komitas Persada Etnika (Pernik), sebuah LSM Nirlaba yang bergerak di bidang seni budaya yang beranggotakan dosen seni dan guru seni budaya. Pada tanggal 4 maret kemarin Pernik mementaskan sebuah kolaborasi musik, tari dan teater dalam sebuah pementasan yang bertema masihkah anda peduli terhadap bumi ini, dalam bentuk kemasan memang pementasan ini terkesan sangat menarik, apalagi di isi oleh para pemain yang sebagian besar merupakan alumni jurusan tari dan musik STSI Bandung (Sekolah Tinggi Seni Indonesia) yaitu : Syafrul Ulum, Neno Suhartini, dan Jamal Gentayangan, dan seorang alumni ISI Yogyakarta (Institut Seni Indonesia) yaitu Sriati Dwiyatmini, dan yang lain adalah penggiat seni di bogor seperti Dudi, Coim, sultan, suci dan bang Ade. Pementasan ini berisikan beberapa koreografer tari jawa, sunda dan dayak yang terkesan sederhana di tambah dengan alunan musik yang di dominasi oleh etnik dayak yang juga bisa disebut sederhana, pemaknaan dalam pementasanpun tidak terbaca begitu jelas, hal ini diperkuat dengan komentar yang dilontarkan oleh seorang dosen IKJ (Institut Kesenian Jakarta) yang menonton pagelaran tersebut beliau berpendapat sebaiknya para pemain dalam pementasan ini harus lebih banyak latiahan, muningkin salah satu peyebab kurang menariknya pementasan ini di karnakan komposisi tari dan musik yang monoton dan bila dilihat dari judul yang memaparkan bahwa ini merupakan konser musik rasanya tidak tepat karna ternyata pementasan lebih didominasi oleh gerak tari dari pada musik. Pementasan yang di gelar sekitar 30 menit ini dihadiri oleh banyak seniman bogor dan Pejabat kota bogor malah kepala Disbudpar juga terlihat hadir dalam pementasan ini.
Namun diluar semua itu merupakan satu kebanggan di tengah sepinya dunia kesenian kota bogor, komunitas Pernik memberikan sedikit warna berbeda di dunia kesenian kota bogor ini. pada dasarnya seni terus berkembang dan berubah hingga hasilnya sebuah karya seni selalu memiliki keragaman dalam bentuknya, di era modern ini seniman harus pintar menyesuaikan situasi dan kondisi sebagai bahan dari karya seninya, setidaknya itulah yang harus menjadi dasar dari Pernik untuk penciptaan karya seni selanjutnya, apalagi bila didukung oleh kaum birokrat, rasanya kesenian akan lebih berkembang, bukan hanya janji-janji untuk mendukung kesenian yang tidak pernah terealisasi, namun i tulah tantangan untuk para seniman untuk terus berkarya. (Ad)

pementasan drama basa sunda oleh teater CERMIN

Pementasan Drama Basa Sunda Oleh Tater Cermin SMAN 1 Cicurug Sukabumi

Pementasan Drama Bahasa Sunda oleh Teater Cermin SMAN 1 Cicurug Sukabumi dengan menyuguhkan Naskah “CUKANG” karya Dadan Sutisna dan Di sutradarai oleh Achmad Dayari, pementasan ini di pertunjukan 2 kali, pertama di pertunjukan di gedung SMAN 1 Cicurug sebagai gladi resik pada hari Jumat 19 Maret 2010, dan kedua pada FESTIVAL DRAMA BASA SUNDA XI Teater Sunda Kiwari di Gedung Kesenian Rumentang Siang Bandung, pada hari Sabtu, 20 Maret 2010.
Festival Drama Basa Sunda (FDBS) XI Teater Sunda Kiwari kembali digelar pada 2 s.d 23 Maret 2010 Di Gedung Kesenian Rumentang Siang, Bandung. Perhelatan dua tahunan ini sudah memasuki penyelengaraan kesebelasnya atau sudah hampir 22 tahun digelar. Ini merupakan bentuk eksistensi Teater sunda kiwari sebagai panitia terhadap kesenian, khususnya teater. FDBS memang selalu menyedot perhatian khalyak ramai khususnya orang-orang yang berkecimpung di dunia seni peran, karna mungkin ini satu-satunya festival drama modren yang naskahnya semua mengunakan bahasa sunda, FDBS sering kali dipadati peserta, bisa dilihat di tahun 2008 pada FDBS X peserta mencapai 75 Grup, hal ini membuat MURI (musium rekor Indonesia) memberikan penghargaan kepada Teater Sunda Kiwari sebagai penyelenggara festival teater berpeserta terbanyak. Di tahun 2010 ini pada FDBS XI peserta kembali membeludak dengan jumlah peserta sebanyak 79 grup dari seluruh Jawa Barat dan ditambah dengan 1 peserta dari D.I Yogyakarta. Peserta FDBS berasal dari kalangan komunitas umum, Mahasiswa, pelajar SD, SMP, SMA, dan ada juga tunanetra, yang penilaian perlombaannya disetarakan. Seperti Teater Cermin SMAN 1 Cicurug Sukabumi yang juga mengikuti gelaran FDBS XI, Teater Cermin mementaskan Naskah ” Cukang” Karya Dadan Sutisna dan di Sutradarai oleh Achmad Dayari yang di garap denga apik memandukan musik gamelan dan juga sentuhan tari –tarian sunda, naskah yang menceritakan tentang kebingungan manusia ketika menghadapi kematian karna daerahnya tersapu oleh banjir besar dan kelompok manusia itu harus menyebrangi Cukang (jembatan) yang melintasi kawah panas, walupun jembatan itu belum tentu bisa menyelematkan mereka dari kematian.
Ini adalah kali kedua teater cermin mengikuti FDBS setelah tahun pertama yaitu pada tahun 2008 dengan mementaskan naskah “RORONGGO” karya Arma Junaedi , dan berhasil memperoleh Nominator 5 besar Musik terbaik dan Nominator 5 besar Actris terbaik. Suatu kebanggan hal yang dilakukan oleh para pelajar SMAN 1 Cicurug Sukabumi ini, karna dipesatnya kemajuan teknologi dan moderenisasi yang mengakibatkan minimnya minat para remaja untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa sunda apalagi mengembangkan seni budaya sunda, teater cermin terus berusaha mengembangkan dan menjaga bahasa serta seni budaya sunda. Dengan salah satu caranya mengikuti FDBS ini.
Melihat antusias masyarakat terhadap FDBS rasanya merupakan kebanggan tersendiri, apalagi sebagai orang sunda memang patut berbangga, karna lewat FDBS sudah pasti seni budaya dan bahasa sunda senantiasa terjaga dan selalu berkembang, yang menjadi lebih menarik dari FDBS adalah pementasan para peserta yang selalu memukau, dan memperlihatkan tingkat kreativitas yang tinggi, walaupun FDBS didasari oleh naskah berbahasa sunda namun bentuk penyajiannya adalah adaptasi dari teater barat, sehingga memberikan efek yang memukau dan menarik,seperti naskah-naskah yang dipentaskan di FDBS yang merupakan hasil dari pasanggiri naskah (Festival mengarang naskah drama bahasa sunda) yang selalu dilaksanakan sebelum FDBS digelar seperti naskah yang dipentaskan tahun ini diantaranya :”Meredong” hasil saduran dari naskah “Ke” karya Yudistira ANM massardi saduran bebas loeh Rosyd E Abby, “Cukang” karya Dadan Sutisna, “Sadrah” , karya Artur S nalan, “kembang gadung” karya Dipa Galuh Purba, “Bandera, Bandera, Bandera”, dan “Genjlong karaton”. Dilihat dari naskanya dan pengarangnya sudah pasti naskah yang difestivalkan adalah naskah-naskah yang berbobot dan memiliki kesulitan tersendiri.

Kamis, 28 Januari 2010

puisi chairil anwar dalam bahasa sunda

AING


Lamun sakali mangsa
Kula teu hayang Manusa rek nyombo
Sanajan andika

Teu perlu ceurik bari lihan

Aing anjing jarian
Nu nyorangan taya nu mirosea

Kajen panah nanceb na iga
Aing moal reureuh Babaung bari narajang

Tatu Jeung peurah
Ku aing di gambol
Di gambol
Nepika sirna
Nyeresetna kapeurih

Jeung aing Teutep te paduli

Aing hayang keneh hirup
Saketi warsi deui




Acang/ imlek 2009
khairil anwar “aku” ,

Kamis, 21 Januari 2010

puisi WS Rendra

http://www.ziddu.com/download/8269600/sesaatbuatWSRendra.doc.html

Kamis, 14 Januari 2010

teater cermin berlatih untuk FDBS



"KAMI MASIH CINTA BAHASA SUNDA"

Kamis 7 Januari 2010
Ada yang sedikit berbeda disela latihan para anggota Teater cermin SMAN 1 Cicurug Sukabumi, karena hari ini mereka terlihat berlatih di Kebun Raya Bogor, tidak seperti biasanya mereka berlatih di area gedung Sekolah SMA Negeri 1 Cicurug Jalan Koramil Cicurug Sukabumi, mungkin tahapan latihan ini adalah sedikit modifikasi yang dilakukan pelatihnya yang mencoba menghilangkan kepenatan berlatih di sekolah sembari mengisi libur semester sekolah yang berlangsung selama dua minggu, tahapan yang dilakukan oleh teater cermin ini adalah bagian latihan untuk mengikuti Festival Drama Bahasa Sunda XI (FDBS) yang akan di selenggarakan di Gedung Kesenian Rumentang Siang Bandung, pada tanggal 23 Februari sampai 23 Maret 2010. Festival drama ini merupakan festival Drama tingkat Jawa barat atau mungkin Nasional Yang menampilkan Drama-drama berbahasa sunda, Hal yang dilakukan oleh sebagian remaja kreatif ini bisa sedikit membanggakan hati karena seperti yang kita ketahui penggunaan bahasa sunda dikalangan remaja sudah sangat menghawatirkan, penggunan bahasa sunda di masyarakat jawa barat khususnya kaum muda yaitu remaja kian berkurang, hal itu merupakan dampak dari moderenisasi, remaja saat ini lebih senang dan lebih bangga menggunakan bahasa Indonesia atau lebih tepatnya bahasa gaul, karna ejaan bahasa Indonesia yang di gunakannya-pun sudah simpang siur, seperti penggunaan kata "elu" atau gue" lebih sering terucap dari mulut para remaja sunda, mereka sudah terasa enggan menggunakan kata "anjeun" atau "abdi", karena orang yang menggunakan bahasa sunda dianggap kuno atau kampungan, hal itu terasa miris terdengar, hal ini bisa mengakibatkan kepunahan bahasa sunda dimasa yang akan datang,
"kami masih cinta bahasa sunda" ungkap gadis yang berperawakan kecil bernama Maria yang merupakan ketua dari teater cermin, ketika ditanya mengapa ia berminat mengikuti Festival Drama bahasa sunda ini. Dia juga berperan sebagai Demlon (seorang PSK) dalam naskah yang berjudul "Cukang" karya Dadan Sutisna, karena naskah inilah yang akan dipentaskan nanti di Bandung, semangat para anggota teater cermin ini perlu diacungi jempol. Saat berlatih secara tidak langsung mereka mempelajari bahasa sunda karna dalam dialog semua menggunakana bahasa sunda, di Festival yang diadakan dua tahun sekali ini Teater cermin sudah kali keduanya mengikuti festival ini, di tahun 2007 teater cermin adalah wakil satu-satunya dari Kabupaten Sukabumi yang mengikuti festival ini, dukungan dari sekolah dan keingiinan yang kuat dari pelatih serta para anggota teater cerminlah yang membuat semangat mereka tak pernah padam untuk mengikuti Festival Drama bahasa sunda ini, walaupun tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan pihak sekolah untuk megikuti gelaraan festival yang sempat masuk rekor muri di tahun 2008 untuk Festival drama berpeserta terbanyak dan pelaksanaan terlama. Dalam naskah "Cukang" yang menceritakan tentang kebingungan orang-orang nanti di padang mahsyar yang di gambarkan dengan situasi masa kini, akan berkolaborasi pula dengan seni tari dan musik gamelan (karawitan) yang keseluruhannya di permainkan oleh siswa siswi SMA Negeri 1 Cicurug, ini merupakan perwujudan bahwa sebagian dari para remaja sunda masih mencinta bahasa daerahnya dan kesenian daerahnya, hal ini tentunya harus diberikan dukungan oleh pemerintaha dan masyarakat agar semuanya terlaksana dengan baik, penggunaan bahasa sunda harus di tanamkan sejak dini oleh orang tua kepada anak-anaknya agar kelak anak-anak itu terbiasa mengunakan bahasa sunda, dan sekolah sebagai lembaga pendidikan haruslah ikut serta dalam pengembangan dan peningkatan bahasa serta kesenian sunda agar bahasa dan kesenian kebanggaan tanah parahyangan ini tidak punah.


Achmad Dayari
Mahasiswa jurusan bahasa dan sastra Indonesia
Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
Universitas Pakuan Bogor
Bermukin di Cicurug Sukabumi

keindahan seni pertunjukan

Keindahan seni pertunjukan
Oleh : A. Dayari

Hentakan musik dangdut diiringi dengan goyangan panas para penyanyinya menghentak dinginnya malam, semua itu terllihat jelas dalam sebuah acara pernikahan di daerah pinggiran kota bogor, seperti biasa dalam acara pernikahan sering terlihat adanya panggung hiburan dangdut yang bisa sedikit mengurangi penat pikiran para penontonnya yang setiap hari disibukan dengan masalah-masalah kehidupan, terlihat indah memang bila kita bisa menonton hiburan tersebut dalam kacamata para penontonnya yang kebanyakan berprofesi sebagai supir angkot, tukang ojek atau buruh kasar, hiburan dangdut merupakan sebuah bentuk seni pertunjukan tapi apakah ini bisa disebut dengan keindahan seni pertunjukan? Pada dasarnya seni pertunjukan adalah kesenian yang di pertontonkan pada khalayak ramai sebagai penonton objeknya, namun kesenian panggung dangdut yang mengunbar aurat biduannya rasanya tidak tepat disebut sebagai salah satu bentuk keindahan seni pertunjukan, bila kita melihat keindahan ini dari segi estetik dan estetika atau juga pemaknaan pertunjukan tersebut, seni pertunjukan yang bisa berupa pertunjukan tari, musik dan teater, disetiap pertunjukannya memiliki segi keindahan dari penyajiannya baik itu konsep, cara penyajian atau pemaknaan dari pertunjukan itu sendiri, karna hal tersebutlah yang memberikan kesan berbeda pada seni pertunjukan.
Pertunjukan tari merak adalah perlambangan keindahan makhluk ciptaan tuhan berupa burung merak yang memang diberi anugrah oleh tuhan berupa keindahan bulu-bulunya, sehingga setiap penyajian pertunjukan tari merak terlihat sekali keanggunan para penarinya untuk menggambarkan keindahan burung merak, baik berupa kostum yang digunakan atau gerakan yang dipertunjukan penarinya, hingga pemaknaan bahwa kita harus selalu mensyukuri anugrah yang diberikan tuhan amat terasa ketika kita melihat pertunjukan tersebut. Dalam pertunjukan musik orkestra, sebagai penonton kita bisa merasakan keindahan dari harmoni musik yang begitu megah yang dilantukan para penyajinya, hiingga keindahan sebuah pertunjukan musik benar-benar terasa, tidak seperti musik-musik yang selalu kita lihat pada pagi hari di acara-acara televisi yang hanya mengandalkan wajah yang ganteng atau cantik, atau hanya mengandalkan warna musik yang semakin aneh, namun ada sedikit kebanggaan dalam perkembangan pertunjukan musik sekarang ini, masyarakat terasa memiliki rasa cinta terhadap produk bangsa sendiri, dapat dilihat di televisi Indonesia, sudah jarang sekali terlihat pemutaran video clip dari luar negri, video clip di televisi sudah di dominasi oleh video clip lokal.
Dalam pertunjukan teater, misal THE BOOR atau "ENGGAK SOPAN" karya Anton Chekov yang pernah dipertunjukan Teater Karoeng, terlihat terasa begitu indah, dari susunan dialog yang disajikan dengan baik oleh aktor-aktornya yang memadukannya dengan apik antara emosi dengan gesture tubuh dan ditambah lagi paduan musik, pencahayaan dan dekorasi yang mendukung pementasan teater tersebut, teater yang menurut Moulton adalah "hidup yang dilukiskan dengan gerak"(Life presented in action), dapat terlihat dalam pemaknaan dari pertunjukan ENGGAK SOPAN, pemaknaan yang berupa ternyata cinta bisa datang kapan saja atau pada siapa saja. Walupun digambarkan diatas pentas oleh seorang penagih hutang yang mencintai seorang wanita yang ditagihnya, yang sepertinya jarang kisah seperti itu dalam sinetron-sinetron yang sering tampak di televisi yang hanya menambah beban pikiran para ibu rumah tangga saja, apalagi pertunjukan teater disajikan secara visual diatas pentas, hingga benar-benar terasa keindahannya karena dapat dilihat langsung oleh mata pergerakan para pemainnya tanpa dihalangi layar kaca,
Keindahan-keindahan seperti itulah yang sebaiknya hadir dalam setiap seni pertunjukan. Bukan berarti mengeyampingkan bentuk keindahan lain yang dianut oleh sebagian penikmat kesenian, namun bila dalam sebuah seni pertunjukan terdapat bentuk penyajian yang baik dan terkonsep, serta pemaknaan yang bermamfaat, hingga bisa memberikan pendidikan atau pengajaran kepada penikmatnya, sepertinya seni pertunjukan akan lebih digemari dan disukai. Unsur pengajaran tentang kehidupan yang sekarang diperlukan dalam seni pertunjukan, tanpa mengurangi bentuk penyajian dan konsep seni pertunjukan yang berkembang sekarang ini, agar seni pertunjukan itu memiliki bentuk yang berbeda dan terus berkembang, Keindahan seni pertunjukan adalah sesuatu yang muncul dari bentuk, makna, dan cara penyajian pertunjukan itu sendiri yang dapat menghasilkan rasa kagum terhadap karya pertunjukan tersebut.

Selasa, 05 Januari 2010

puisi di penghujung 2009

Selamat Jalan 2009

Segala Kebusukan Hari-hari mu akan selalu ku kenang
Segala kebahagiaan menit-menit mu akan selalu ku ingat

Tahun 2009
Sebagian kisahmu
Kulihat
Kudengar
Kuresapi
Dan kutulis
Sebagian lagi cukup ku bungkam

Terima kasih 2009




Buku harian
Penulis dinding
Di awal dan penghujung tahun

Minggu, 03 Januari 2010

blog anyar euuyyyyy

bikin Bloog Untuk Tugas mata kuliah TIK....

tes...
tes ...
tes ...

dicoba......

Mari Berteriak


ShoutMix chat widget